Balada Paijo ke-1 ( Yuk Jangan Sok Tahu Pikiran Orang )
Di terik yang panas ini paijo bersama dengan kawannya Paidi, menyusuri kota Semarang yang sangat panas. Dengen mengendarai sepeda motor butut milik Paidi, Paijo menyusuri sepanjang jalan dan lorong di kota yang terkenal julukannya sebagai kota Lunpia. Entah apa yang dilakukan kedua sahabat itu, sehingga tak terasa 1 jam berlalu, keduanya sudah muter-muter gak karuan. Paidi yang selama kuliah bersama paijo terkesan diam, mulai jenuh dengan rutinitas muterisme ini.Paidi dengan menyeka keringat di dahinya, nyletuk ke Paijo, “Jo, gimana kalau kita cari es duren aja di erlangga, sambil leyeh2, siapa tahu ada denyom cantik disana?? Gimana Jo? Kata Paidi penuh harap.Tanpa berpikir panjang, karena memang otaknya paijo gak panjang, paijo mengiyakan ajakan Paidi. “Ayyuukk, sapa takut.”
Kemudian dengan semangat 45 kedua sahabat itu meluncur ke arah jalan erlangga. Sebuah jalan yang masih tidak berubah, dan masih seperti dahulu kala, ketika Paijo dan Paidi, menuntut ilmunya di Semarang selama puluhan tahun. Di sudut sebuah taman, dibelakang toserba yang dulu dinamakan Mickey Mouse itu, Paijo dan Paidi mengambil tempat duduk tepat di pojokan dibawah pohon. Sambil memesan es duren dan tahu gimbal Paidi keduanya terlibat percakapan yang seru.Kalau aku melihat orang disekelilingku,aku merasa melihat mereka itu bahagia?bener ndak Jo ? Lihat mereka datang dengan senyu merekah, baju baru dan tanpa ada raut muka yang kusam.” Kata Paidi. “Ah belunm tentu nda,..kata si Paijo."mereka bahagia itu khan menurutmu.coba itu lihat disebelah sana,ada cewek yg sorot matanya kosong".Mana bro?kata Paidi..Itu tuch yang pake baju merah muda".Kamoe itu ada2 aja to Jo, lha wong cewek tatapannya kosong kamoe kira gak bahagia.mungkin dia lagi bingung mikirin hartanya dirumah.mungkin juga dia lagi bingung mikirin besok dia mau beli mobil apa.jadi dia pasti bahagia Jo, coba aja kamu lihat cara duduknya,rileks bin santai meski dia pake rok mini yang superketat, hahahahaha, kata Paidi dengan cuek.
Sakkarepmu Di,kata paijo dengan enteng.yg penting kalo aku tebak dia pasti lagi sedih.
“Ya udah gini aja Jo,gak peduli dia bahagia atau sedih,yang penting kita tetap positif aja cara pandangnya.bagi kita mau bahagia dan sedih orang itu,apa terus bisa merubah nasib kita?khan gak to.yang penting,kita gak usah gampang menerka orang dengan pikiran kita sendiri secara negatif.kita harus belajar berpikir positif mengenai apa saja.oke.karena kebahagiaan cewek itu,khan kebahagiaan kita juga to nda.kesedihan cewek itu juga kesedihan kita.Sekarang ini khan lagi jaman orang gak peduli ma sesama.yang dipikirn dirinya sendiri dan keluarganya aja.lihat itu disana,banyak orang yang stres dan depresi."Karena apa,kau tahu ndak?"ya karena dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang yang semestinya.jiwa-jiwa manusia sekarang dah kerdil.Ingat khan,sebagai sesama warga bangsa khan kita bersaudara.jadi hapuskan sekat-sekat itu.Jadi kalau menurut kamoe, cewek itu lagi sedih,..ayo kita tolong,gimana mumpung dia sendirian aja? Dan lihat tuch Jo, rambutnya menjuntai indah, matanya itu Jo, wuih cantiknya, dah lihat jo, bodynya yahuudd, kata Paidi penuh semangat kepada Paijo.”Tapi kamoe dulu ya,yang ngajak kenalan?berani ndak?kata Paijo menantang Paidi.””Ah gaklah..aku takut.” Loh gimana to, kata Paijo, katanya memuji penuh sensasi, ngajak kenalan kok takut, daridulu kamu itu memang penakut sama cewek Di,dan juga kamoe itu dari dulu emang omong doang,.sama cewek penakut.gitu kok pengen melepas jomblo."ya udah kalo gitu kita sekarang pergi aja dari sini, daripada otak ngeresmu berkeliaran tak terkendali." Sambil bersungut-sungut Paidi mengiyakan ajakan Paijo untuk pergi dari situ, meski es durennya masih tersisa separo. Namun dasar Paidi, sebelum pergi, dia melirik nakal ke arah tubuh sang perempuan.
Ya begitulah manusia,kadang suka menerka sesuai alam pikirannya.padahal apa yang dipikirin belum tentu sesuai kenyataan.dan lagi hebohnya,sudah menerka,tidak real,diomong-omongin lagi.wah..wah..
Inilah kehidupan dikanan kiri kita.banyak peramal dadakan yang seenaknya sendiri.bahkan dia menganggap apa yg dia lakukan seolah-olah bener orang lain yang salah.Apalagi juga dengan menghakimi orang.Jadi semua itu baginya merupakan kepuasan tersendiri.Seolah-olah dengan begitu dia sudah bisa merasakan orgasme.
Yah,memang rumit.namun ini memang potret masyakarakat kita.mau gimana lagi
Bumi Semarang Desember 2011
Saat WA dan Instagram belum Lahir
NAK
Belum ada Komentar untuk "Balada Paijo ke-1 ( Yuk Jangan Sok Tahu Pikiran Orang )"
Posting Komentar